Di mana kamu saat Cloud9 kalah?

Aku? Aku sedang di BLAST Premier World Final di Abu Dhabi. Lebih spesifik, aku sedang di kolam renang menyeruput whiskey sour, tertawa sendiri karena perpindahan sh1ro ke Spirit baru saja diumumkan dan aku tahu 'superteam' yang disebut-sebut itu benar-benar telah mati. Tentu saja, tim ini telah mati beberapa bulan sebelumnya ketika diumumkan bahwa sh1ro memutuskan untuk mundur, tapi sekarang hal itu menjadi *nyata*, dan itu sangat, sangat lucu. 

Kamu tahu, meskipun aku mungkin menikmati masa kejayaan NAVI di tahun 2021, di sisi lain, aku tidak benar-benar menikmati perjalanan Gambit di era online, dan aku juga tidak menikmati era berantakan yang berasal dari tim Rusia setelah Counter-Strike kembali ke LAN. Aku tidak ada toleransi untuk tim yang sering gagal dalam menikmati permainan indah ini, dan mengingat aku cepat menyadari bahwa itulah yang dilakukan sh1ro dan Ax1Le, ada kegembiraan yang tak tertandingi ketika superteam yang sejauh ini mengecewakan itu kehilangan kesempatan untuk sukses.

Beberapa bulan kemudian, kepergian tidak hanya terbatas pada sh1ro. Faktanya, begitu banyak pemain yang keluar sehingga inti dari superteam itu tidak lagi ada, dan itu menimbulkan pertanyaan — kenapa Cloud9 tidak membubarkan diri saja?

Terkutuk dari awal 

Kita mungkin seharusnya sudah tahu bahwa tim Cloud9 ini memang sudah ditakdirkan gagal ketika Ax1Le tidak dapat menghadiri tahap pertama IEM Cologne 2023 karena masalah VISA. Tentu saja, fakta bahwa mereka masih berhasil mencapai babak playoff tampak sebagai tanda positif untuk masa depan, tetapi ketidakhadirannya selalu menjadi pertanda buruk.

Hasilnya akan menjadi pencapaian terbaik mereka sebagai tim beranggotakan lima orang, kecuali jika kita menghitung kemenangan di RES Eastern European Masters 2023 dan BLAST Premier Fall Showdown 2023 — yang, untuk diperjelas, kita tidak menghitungnya.

Turnamen-turnamen setelah Cologne akan melihat mereka tersingkir dari Gamers8 di peringkat 5-8 dan dari IEM Sydney di peringkat 9-12, seperti yang terjadi, itu akan menjadi turnamen terakhir sh1ro di tim ini. 

Oh, dan yang paling memalukan dari semua itu, mereka berhasil finis di peringkat 21-28 di ESL Pro League Season 18. Mengingat betapa mudahnya membuat babak playoff di turnamen Pro League yang membengkak ini, yang satu itu benar-benar tidak bisa dimaafkan. 

Pada titik ini, kita juga harus menyebutkan bahwa electroNic menjadi IGL tim selama waktu ini, sesuatu yang seharusnya tidak pernah menjadi faktor. Orang-orang mungkin (salah) percaya bahwa mantan pemain NAVI itu adalah IGL yang kompeten, tetapi mengingat bahwa ia hanya berhasil membimbing NAVI meraih satu trofi di tahun 2022 meskipun setara dengan FaZe untuk sebagian besar dominasi mereka, kami selalu tahu bahwa dia hanyalah bintang lain yang naif mempercayai hype dirinya sendiri dan gagal memimpin.

Dia juga berhasil membuat sdy tampak tidak berguna, dan mengingat betapa kuatnya dia di Monte, itu mungkin dosa terbesarnya.

Bermain tanpa AWPer

Tidak butuh waktu lama bagi Cloud9 untuk menemukan pengganti sh1ro, tetapi masalahnya adalah mereka sebenarnya tidak menggantikan dia sama sekali. Sebaliknya, Cloud9 melihat ke arah Boombl4, menawarkan pemenang Major jalan kembali ke level satu setelah keluarnya yang kontroversial dari NAVI di tahun 2022. 

Di satu sisi, ini adalah hal yang baik, electroNic jelas bukan IGL yang baik dan Boombl4 memiliki catatan yang lumayan. Di sisi lain, langkah ini hanya akan menambal satu lubang sambil membuka yang lain - Cloud9 sekarang akan bermain tanpa AWPer, dan hasil dari ini adalah... menarik. 

Dengan tim Rusia yang tidak mampu secara efektif melawan AWPers lawan mereka, tim dengan AWPers yang kompeten tiba-tiba menjadi sangat kuat. Bahkan tim dengan AWPers yang kurang baik sekarang menjadi ancaman yang jauh lebih mematikan bagi Cloud9.

Mereka bertahan selama beberapa saat di awal CS2 berkat electroNic yang mengembalikan performa gemilang dan mencatatkan angka bintang sekali lagi, tetapi masa kejayaan itu berumur pendek dan tim segera kembali ke keadaan mediokritas tanpa AWPer.

Terus dikelilingi oleh percakapan apakah veteran HObbit atau Ax1Le yang kurang berprestasi perlu keluar untuk memberikan ruang bagi AWPer baru, tim kemudian harus menyaksikan saat sh1ro pergi bergabung dengan Spirit dan memenangkan IEM Katowice 2024 di turnamen pertamanya dengan tim barunya. 

Bagian paling membingungkan dari transfer ini bukanlah bahwa Cloud9 secara sukarela memperkuat rival yang sudah tampak sebagai ancaman serius untuk tahun 2024, melainkan bahwa mereka tidak kemudian mengalihkan perhatian ke AWPer yang digantikan oleh Spirit, ArtFr0st. 

ArtFr0st adalah AWPer yang kompeten yang akhirnya menjadi pihak yang rugi ketika timnya tidak bisa menahan diri untuk memanfaatkan ketersediaan pemain yang lebih baik, ini adalah cerita yang mirip dengan yang kita dengar dengan nawwk dan NIP beberapa tahun yang lalu ketika organisasi Swedia menandatangani device, tetapi langkah instan untuk pemain Swedia itu saat itu kurang jelas. Namun, dalam kasus ini, Cloud9 mengisi posisi sh1ro dengan ArtFr0st tampak jelas - jadi mengapa dia dibiarkan jatuh ke tim PARIVISION yang tidak mencapai apa-apa?

Ketika kamu mempertimbangkan bahwa alternatif bagi Cloud9 adalah bolak-balik menggunakan HObbit dan Boombl4 sebagai AWPer darurat, pertanyaan sebelumnya menjadi sangat membingungkan. 

Lebih banyak kepergian

Maju cepat ke Major pertama CS2, PGL Major Copenhagen 2024, dan Cloud9 tampak cukup kuat karena mereka berhasil mencapai babak playoff di Royal Arena. Bahkan ada pembicaraan bahwa mereka mungkin bisa melangkah lebih jauh, tapi mari kita jujur, pembicaraan itu berasal dari kelemahan yang dirasakan dari Vitality, bukan kekuatan yang dirasakan dari Cloud9.

Seruan agar mereka mengganti pemain demi seorang AWPer masih ada, tapi tim telah membuktikan bahwa mereka setidaknya bisa bersaing di basis delapan besar berkat core senapan mereka yang kuat meski tidak sepenuhnya konsisten.

Dan kemudian semuanya berantakan.

Hanya dua minggu setelah akhir dari Major, Virtus.pro mengejutkan seluruh dunia Counter-Strike ketika mereka mengumumkan perekrutan electroNic. Itu adalah langkah yang benar-benar muncul begitu saja dan pada saat itu, sudah jelas bahwa proyek Cloud9 benar-benar mati.

Namun, kami tidak menyangka HObbit dan Perfecto kemudian keduanya dikesampingkan hanya seminggu kemudian.

Dengan hanya menyisakan dua pemain dari 'superteam Rusia' mereka, salah satunya bahkan tidak menjadi bagian dari tim asli, Cloud9 kini berada di tempat yang sama seperti ketika mereka setelah keruntuhan roster pemenang ELEAGUE Boston Major mereka - dan seperti saat itu, itu tidak akan menjadi lebih mudah.

Rumor masalah di pasar transfer

Mengingat ukuran Cloud9 sebagai organisasi dan fakta bahwa tim akan mempertahankan jasa Ax1Le dan Boombl4, kamu bisa memaklumi jika berpikir bahwa organisasi Amerika Utara itu tidak akan butuh waktu lama untuk mengganti pemain yang keluar.

Namun, jika kamu percaya pada orang-orang seperti harum1, itu tidak seperti apakah yang terjadi.

Berita pertama yang mengkhawatirkan untuk Cloud9 datang ketika harum1 men-tweet bahwa zorte telah menolak tawaran dari Cloud9. 

zorte adalah salah satu AWPer terbaik di pasar yang kelebihan pasokan untuk AWPer Rusia, jadi tidak mengherankan bahwa mereka mencoba untuk merekrutnya, meskipun ini memang menimbulkan pertanyaan mengapa mereka menunggu begitu lama untuk mencoba merekrutnya.

Namun, saya kira zorte lebih suka bermain dengan orang yang didepak oleh Cloud9 untuk membentuk superteam mereka yang gagal, nafany. Itu adalah ironi kecil yang akan saya nikmati untuk waktu yang lama.

Rumor kedua yang mengkhawatirkan terkait dengan upaya Cloud9 untuk membangun kembali roster mereka adalah yang melibatkan mantan anggota tim mereka, interz. interz adalah bagian dari tim ketika mereka awalnya naik peringkat sebagai bagian dari Gambit, tetapi akhirnya dikesampingkan demi buster.

Sebuah langkah yang secara terang-terangan beralih ke samping yang masih membingungkan mengapa mereka memilih untuk membuat perubahan hampir delapan belas bulan kemudian. 

Sekarang ketika Cloud9 berada di titik terendah, mereka tampaknya sedang mempertimbangkan untuk membawanya kembali ke organisasi. Delapan belas bulan yang lalu saya mungkin mengatakan ini adalah ide bagus, dan setiap tim membutuhkan pemain seperti interz, namun, satu dengan ambisi setinggi Cloud9 mungkin seharusnya mengincar versi yang lebih baik darinya. 

interz tidak benar-benar mengalami masa yang baik sejak meninggalkan Cloud9; satu-satunya timnya adalah TSM, di mana dia saat ini berada di bangku cadangan. Tetapi setidaknya dia mungkin akan segera mendapatkan kembali teman lamanya, Ax1Le. Bagus untuknya. 

Bubar saja

Sayangnya, CEO Cloud9 Jack Etienne sudah membuatnya jelas bahwa Cloud9 tidak akan bubar - sesuatu yang akhirnya mereka pilih untuk dilakukan setelah beberapa kali membangun ulang yang gagal dan proyek 'Colossus' yang bisa ditertawakan. 

Tetapi mari kita jujur, apakah ada yang melihat maksud untuk tidak membubarkan?

Ketika yang tersisa hanya pemain bintang yang tidak tampil seperti bintang selama lebih dari setahun dan seorang IGL yang tidak memiliki tim untuk dipimpin, kamu tidak melakukan terlalu baik. Tambahkan fakta bahwa tampaknya mereka tidak akan segera merekrut tim baru yang penuh bakat, bukankah mereka seharusnya melakukan apa yang mereka lakukan di masa lalu dan membubarkan tim mereka, menjual aset yang berharga, dan menunggu saat yang tepat untuk muncul kembali? 

CS adalah tempat yang lebih buruk tanpa Cloud9 di dalamnya, sejarah mereka dalam permainan ini terlalu kaya, tetapi tim ini telah berubah dari penuh harapan menjadi putus asa dan sekarang menjadi komedi dengan proporsi epik - tetapi aku tidak lagi terhibur oleh kemalangan mereka.