ESL telah merilis pernyataan resmi mengenai partisipasi tim-tim dalam PGL Astana dan IEM Dallas, menjelaskan konsekuensi keputusan tersebut bagi tim-tim itu sendiri serta jadwal turnamen di Dallas. Penyelenggara menyatakan bahwa situasi ini membawa "risiko besar" bagi tim-tim, namun, mereka tetap diberi kesempatan untuk bermain di kedua kejuaraan tersebut.

Jadwal Turnamen dan Masalah yang Ditimbulkan

Konflik jadwal muncul karena PGL Astana berakhir hanya sehari sebelum dimulainya IEM Dallas. Ini berarti tim-tim yang mencapai top-4 di turnamen Kazakhstan tersebut hanya bisa tiba di Dallas pada 19 Mei pukul 12:45 waktu setempat. Mereka akan melewatkan kegiatan media yang wajib dan berisiko tidak sempat memulai pertandingan mereka.

Awalnya, ESL menyatakan bahwa partisipasi di kedua turnamen tidak mungkin, tetapi kemudian mengubah posisinya setelah mempertimbangkan rencana logistik yang diajukan klub-klub. Meski begitu, tim-tim yang memilih untuk berpartisipasi di kedua turnamen akan dikenakan sanksi penalti dan aturan ketat terkait jadwal.

Konsekuensi bagi Tim

Saat ini, beberapa tim yang berencana bermain di kedua turnamen adalah G2, Eternal Fire, The MongolZ, GamerLegion, dan FURIA. Mereka harus menghadapi beberapa masalah:

• Untuk ketidakhadiran dalam kegiatan media, ESL akan mengenakan denda sebesar $4000 dan menahan 5% dari hadiah.
• Jika tim terlambat lebih dari 15 menit untuk pertandingan, mereka akan kalah di peta pertama, dan jika keterlambatan lebih dari 30 menit, mereka akan kalah dalam seluruh seri.
• Penempatan tim di IEM Dallas akan dilakukan pada 6 Mei, tetapi jadwal pertandingan baru akan dibentuk pada 16 Mei, setelah perempat final PGL Astana.
• Tim yang mencapai top-4 di Astana akan mendapatkan slot akhir pada hari pertama pertandingan IEM Dallas.

ESL juga mengakui bahwa beberapa tim mungkin menolak undangan berdasarkan informasi awal tentang ketidakmungkinan berpartisipasi di kedua acara tersebut.

Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang koordinasi antara penyelenggara turnamen terkemuka. ESL menekankan bahwa hal seperti ini sebaiknya dihindari di masa depan, dan penyelenggara harus bekerja sama untuk mengoptimalkan jadwal. Meskipun ESL mengakui bahwa situasi saat ini "jauh dari ideal", perusahaan tersebut mengambil langkah kompromi untuk mendukung "transisi menuju ekosistem terbuka".