Itu adalah momen kegilaan bagi Riot Games saat mereka harus menonaktifkan salah satu champion mereka karena bug yang sangat merusak permainan, bug tersebut sangat buruk sampai mempengaruhi hasil pertandingan. Pada saat penulisan, Rumble sudah kembali di server live, tetapi ada momen panik bagi Riot Games yang harus mencari tahu bagaimana Rumble menyebabkan bug merusak permainan.

Semua ini terjadi ketika kreator konten League of Legends Vandiril memposting video ke saluran YouTube-nya yang menampilkan bug merusak permainan yang memungkinkan Rumble untuk memunculkan Rift Herald tanpa batas, yang berarti beberapa serangan ke turret dan mereka sudah di markas mengambil nexus. Intinya begini, jika Rumble memiliki ikon Rift Herald di inventaris mereka, jika mereka memanggilnya saat memiliki bar energi kuning, Anda akan memiliki Rift Herald lain di inventaris.

Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar di atas, ada banyak Rift Herald, dan seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Rift Herald memberikan jumlah kerusakan yang cukup besar pada turret saat mereka dapat menyerangnya. Dan ketika ada lebih dari 10 Rift Herald menyerang markas Anda, Anda akan kalah dalam permainan dengan cepat karena kesehatan mereka yang tangguh. Ini menyebabkan Riot bereaksi, membuat Rumble dinonaktifkan dari permainan League of Legends sepenuhnya sampai mereka dapat menemukan solusi untuk masalah ini.

Menurut situs statistik League of Legends, LoLalytics, persentase kemenangan Rumble meroket dari sedikit di atas 50% menjadi 53.73% hanya dalam beberapa hari, yang berarti alasan mereka untuk menonaktifkan Yordle di top lane dibenarkan. Riot meyakinkan para pemain bahwa champion ini akan kembali ketika celah serius telah diatasi. Pada saat penulisan artikel ini pada 28 Januari, Rumble sudah dapat dimainkan lagi di semua mode di League of Legends.

Untuk yang terbaru tentang segala hal baru di League of Legends, pastikan untuk memeriksa artikel catatan patch terbaru kami.