Akhir-akhir ini, situasi di Riot Games tidak begitu baik, dengan para pemain masih marah terkait keputusan-keputusan yang dibuat oleh perusahaan, terutama mengenai peti Hextech dan skin gacha yang dianggap predatoris, dengan lebih banyak lagi yang akan datang. Dan sekarang, para penggemar LoL mulai menyadari masalah lain yang diletakkan para pengembang pada komunitas pemain.

Penggemar League of Legends berdiskusi di Reddit pagi ini mengenai keadaan skin dalam game saat ini. Banyak yang mulai menunjukkan bahwa skin-skin tersebut terasa repetitif dan mulai saling tumpang tindih. Penggagas postingan di Reddit tersebut menunjukkan bahwa Jarvan IV telah mendapatkan tiga skin Tahun Baru Imlek, yaitu Warren Kingdoms, Lunar Beast, dan yang terbaru Mythmaker.

Penggagas tersebut juga menyebutkan bahwa Lucian telah menerima beberapa skin futuristik, yang mungkin tidak diperlukan. Meskipun data di balik layar dapat menunjukkan bahwa genre skin ini berperforma baik untuk champion tersebut, pemain mulai bosan dan lelah dengan skin futuristik yang sama yang dikemas ulang dan dijual dengan harga premium padahal, pada kenyataannya, mereka tidak benar-benar membutuhkan versi lain dari skin yang sama.

"Riot ingin mendapatkan angka besar untuk skin sambil menjaga tetapi tidak melebihi kualitas... jika ada yang melebihi kualitas atau fitur keren yang bisa diterapkan ditemukan, itu langsung dimasukkan ke dalam gacha," kata seorang pemain. Dan komentar ini memang menggambarkan situasi dengan tepat. Secara pribadi, tidak ada skin yang dirilis Riot yang berkualitas buruk, tetapi setiap pembaruan besar yang diterapkan pada skin langsung dibanderol jauh lebih mahal daripada skin standar League of Legends.

"Salah satu alasan saya berhenti membeli skin, jujur saja. Semuanya terasa lebih seperti yang sama," tambah seorang pemain. Ambil contoh Masque of the Black Rose Elise. Meskipun itu adalah skin gratis, dan kualitasnya seharusnya tidak setinggi itu, pada dasarnya itu adalah versi reskin dari skin dasarnya, dengan perubahan minimal. Ini adalah masalah yang pada akhirnya harus dihadapi Riot, karena para pemain tidak akan mentolerirnya selamanya.