Penggemar League of Legends Menuntut Pengunduran Diri CEO Riot Games
  • News

  • 09:08, 26.02.2025

Penggemar League of Legends Menuntut Pengunduran Diri CEO Riot Games

Pemain League of Legends menuntut pengunduran diri segera dari kepala Riot Games, Dylan Jadeja, dengan menuduh perusahaan melakukan monetisasi yang ketat dan mengabaikan kepentingan komunitas. Petisi di Change.org telah mengumpulkan 21.442 tanda tangan, dan jumlah ini terus meningkat pesat, menegaskan ketidakpuasan besar dari para penggemar.

Para pemain merasa bahwa keputusan terbaru dari Riot Games berdampak negatif pada permainan dan kepercayaan terhadap perusahaan. Dalam petisi tersebut, dicantumkan keputusan-keputusan kunci yang memicu kritik tajam:

  • Januari 22, 2024 – pemutusan hubungan kerja massal (530 karyawan, 11% dari staf), terutama berdampak pada tim-tim di luar proses pengembangan utama.
  • Juni 12, 2024 – peluncuran skin Immortalized Legend Ahri seharga $500, menggunakan mekanisme FOMO.
  • Oktober 15, 2024 – pemutusan hubungan kerja baru (27 orang dari tim LoL, 5 dari departemen penerbitan), total 32 karyawan.
  • November 2024 – integrasi wajib alam semesta Arcane ke dalam lore utama, meskipun ada protes dari penggemar.
  • November 2024 – tidak ada skin gratis saat peluncuran musim kedua "Arcane", sebaliknya meningkatkan jumlah konten gacha.
  • Desember 11, 2024 – peluncuran skin "elit" Exalted Jinx seharga $250.
  • Januari 09, 2025 – peluncuran skin "elit" Exalted Sett seharga $250.
  • Januari 09, 2025 – peluncuran battle pass Noxus dengan skin yang kurang dipoles.
  • Februari 07, 2025 – penghapusan peti Hextech.
  • Februari 19, 2025 – penghapusan kapsul dan bola kehormatan.
  • Februari 19, 2025 – pengumuman skin "elit" Exalted Morde seharga $250.

Para pemain yakin bahwa perubahan ini semata-mata ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan, mengurangi pengalaman bermain. Petisi menekankan bahwa komunitas tidak menentang donasi, tetapi strategi Riot Games saat ini mengubah League of Legends menjadi platform dengan mekanisme pengambilan keuntungan yang agresif, di mana hadiah gratis menghilang dan harga konten terus meningkat.

Petisi mendesak manajemen perusahaan untuk meninjau kembali kebijakan mereka dan menemukan keseimbangan antara monetisasi dan kepentingan pemain. Hingga saat ini, Riot Games belum memberikan komentar resmi mengenai situasi tersebut. Namun, peningkatan jumlah tanda tangan dan diskusi aktif di media sosial dapat memaksa perusahaan untuk meninjau kembali posisi mereka, seperti yang telah terjadi di masa lalu.

TAGS
Konten tambahan tersedia
Kunjungi Twitter bo3.gg
Komentar
Berdasarkan tanggal 
Clash.gg 3 cases