Kekalahan dari CTBC Flying Oyster mengakhiri penampilan Movistar KOI di MSI 2025. Meskipun dianggap sebagai salah satu perwakilan terkuat dari Eropa, tim ini tidak mampu menunjukkan tingkat permainan yang diharapkan. Dalam wawancara eksklusif dengan Sheep Esports, support MKOI Álvaro "Alvaro" Fernández del Amo berbagi pandangannya tentang alasan kegagalan, menilai kekuatan lawan, dan berbicara tentang masa depan tim.

Akhir Harapan Eropa

Movistar KOI menyelesaikan penampilan mereka di Mid-Season Invitational pada 5 Juli setelah kekalahan dari tim Taiwan CTBC Flying Oyster. Ini menjadi pukulan tidak hanya bagi para pemain, tetapi juga bagi wilayah Eropa secara keseluruhan—kedua tim dari EMEA tersingkir dari turnamen di babak pertama lower bracket. Menurut Álvaro, alasan kegagalan bukan terletak pada strategi atau eksekusi, tetapi pada ketidaksiapan mental.

Secara individu kami memiliki level untuk bermain dengan yang terkuat, tetapi secara psikologis kami tidak siap. Kami takut. Kami tidak berani melawan CFO.

 

Emosi, Tekanan, dan Kurangnya Kepercayaan Diri

Álvaro mencatat bahwa kondisi serupa menghantui tim dalam seri melawan BLG. Dia mendukung Elyoya, yang sebelumnya juga berbicara tentang ketegangan mental.

Hari ini kami bermain dengan penyesalan. Saya secara pribadi berusaha bermain tanpa penyesalan—itu adalah tujuan saya. Saya bisa saja menyesali bagaimana saya mempersiapkan diri, tetapi saya pikir saya berhasil. Saya tidak memiliki penyesalan.

 

Dia juga mengomentari pertandingan kedua, di mana permainan agresif lawan pada tahap awal menghancurkan rencana mereka.

Ketika mereka menggunakan portal Bard dan mendapatkan double kill di bottom lane, permainan menjadi jauh lebih sulit. Kami tidak kalah karena draft, tetapi situasi ini sangat membatasi kami.

 

CFO Menghukum Setiap Kesalahan

Di pertandingan keempat dari seri, Movistar KOI kembali berada di bawah tekanan setelah start yang tidak biasa dari Pantheon di sisi bawah peta. Ini menempatkan tim dalam posisi kalah yang sudah diprediksi.

Pantheon memulai dari bot, dan kami kehilangan kendali. Thresh bisa masuk dari belakang, Pantheon bisa melewati camp. Kami harus memilih: mendorong wave dan mengambil risiko, atau menyerahkannya dan kalah dalam tempo.

 

Kondisi EMEA dan Masa Depan Tim

Meskipun ada kritik terhadap wilayah tersebut, Álvaro percaya bahwa ada kemajuan, meskipun belum terlihat dalam hasil.

Kami selesai di posisi 7–8, tetapi dalam scrim semuanya tampak berbeda. Kami sebagai tim telah berkembang, tetapi harus melakukan lebih banyak. Pengalaman yang kami dapatkan di sini akan membantu kami kembali lebih kuat.

 

Dia juga mencatat bahwa wilayah lain mulai mengejar, dan panggung internasional menjadi jauh lebih kompetitif.

Dulu hanya ada dua liga nyata—LCK dan LPL. Sekarang setiap tim mendorong yang lain ke depan dengan caranya sendiri. Kesenjangan masih ada, tetapi semakin menyempit.

 

Pemikiran Menjelang Summer Split

Menilai keseluruhan penampilan tim, Álvaro menekankan pengalaman dan kebutuhan untuk perbaikan.

Ini adalah perjalanan pertama saya ke luar Eropa. Kami akan pulang, bersiap untuk EWC dan summer split. Perlu memperbaiki kesalahan, terutama dalam laning dan kepercayaan diri.

 

Sebagai penutup, dia berbicara tentang blok mental Barat melawan tim dari Asia.

Jika kamu takut, kamu sudah kalah. Saya tidak takut. Saya menghormati pemain kuat, tetapi tidak melihat mereka dari bawah ke atas. Saya ingin mengalahkan mereka lain kali.

 

Movistar KOI mewakili Eropa di MSI 2025 setelah spring split yang sukses di LEC. Namun, di babak pertama tahap utama, tim ini kalah dari BLG, dan di pertandingan berikutnya—CTBC Flying Oyster, yang menyebabkan mereka tersingkir dari turnamen. Perwakilan kedua dari wilayah tersebut, G2, juga tersingkir pada hari yang sama, yang memicu diskusi intens tentang krisis di LoL Eropa.

Mid-Season Invitational 2025 akan berlangsung dari 27 Juni hingga 12 Juli di Kanada dengan total hadiah $2,000,000. Anda dapat mengikuti berita, jadwal, dan hasil turnamen melalui tautan ini.