- Pers1valle
News
21:00, 12.03.2025

Raksasa video game asal Prancis, Ubisoft, kembali menghadapi masalah, kali ini dengan para pemegang sahamnya sendiri. Juraj Krupa, CEO AJ Investments dan pemegang saham minoritas di Ubisoft, berencana mengorganisir protes di depan kantor pusat perusahaan di Paris. Tuduhan utamanya adalah bahwa manajemen Ubisoft menyembunyikan informasi tentang potensi kesepakatan dengan Microsoft, EA, dan penerbit besar lainnya, yang menurutnya tertarik untuk mengakuisisi waralaba perusahaan Prancis tersebut.
Krisis Manajemen dan Tuntutan Pemegang Saham
Krupa mengklaim bahwa manajemen Ubisoft saat ini “sangat salah mengelola” perusahaan, tidak memiliki visi yang jelas untuk pengembangan, dan tidak dapat beradaptasi secara efektif dengan perubahan pasar. Ia menuntut adanya “rencana pemulihan yang jelas” yang akan memperhitungkan harga saham yang jatuh, masalah operasional, dan serangkaian rilis gagal yang telah berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan.
Kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan sangat dikritik. Krupa mengklaim bahwa Ubisoft menyembunyikan rincian kerja sama dengan dana investasi Saudi, Savvy Group, terkait rilis DLC untuk Assassin's Creed Mirage. Selain itu, ia merujuk pada publikasi analitik tertutup oleh MergerMarket, yang mengklaim bahwa Ubisoft telah bernegosiasi dengan Microsoft, EA, dan perusahaan lain untuk menjual IP-nya, tetapi negosiasi ini tidak diungkapkan kepada pemegang saham.
Tanggapan Ubisoft
Ubisoft menanggapi permintaan IGN dan mencatat bahwa mereka telah melaporkan “analisis opsi transformasi strategis dan keuangan” dalam laporan keuangan terbaru mereka. Untuk proses ini, sebuah komite independen dibentuk untuk mengawasi kemungkinan transaksi dan restrukturisasi. Ubisoft juga berjanji akan mengumumkan kesepakatan potensial jika terjadi, tetapi tidak mengomentari tuduhan Krupa tentang penyembunyian informasi.


Rencana Protes dan Ancaman Gugatan
Krupa mengatakan bahwa ia berencana mengumpulkan pemegang saham Ubisoft yang tidak puas dengan “stagnasi saham yang berkepanjangan” dan kurangnya tindakan dari manajemen. Protes dijadwalkan pada Mei 2025 untuk “memberi manajemen Ubisoft waktu untuk membuat keputusan yang benar-benar akan meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan.” Jika tidak ada perubahan yang dilakukan, AJ Investments siap mengajukan gugatan karena menyesatkan investor.
Ini bukan pertama kalinya Krupa menyerukan perubahan. Pada September 2024, ia sudah secara terbuka mengajukan permohonan kepada dewan direksi Ubisoft dan CEO Yves Guillemot, menuntut perubahan kepemimpinan atau penjualan perusahaan karena masalah yang terus-menerus, rilis yang gagal, dan penurunan saham.
Sejauh ini, Ubisoft berusaha menenangkan pasar, tetapi ketidakpuasan pemegang saham dan rumor kemungkinan penjualan waralaba terus memperburuk situasi di sekitar perusahaan.
Komentar