Pasar Malam adalah alat yang dirancang secara psikologis oleh Riot Games untuk mendorong pemain melakukan pembelian impulsif, memperkenalkannya sebagai fitur toko harian yang sangat terbatas yang membuat sebagian besar pemain tidak puas. Tujuan utamanya adalah membuat Anda membeli skin di sini dan sekarang, bahkan jika Anda tidak merencanakannya—dan inilah alasannya.

Apa itu Pasar Malam?

Pasar Malam adalah penawaran terbatas waktu dalam game yang muncul di VALORANT secara jarang. Setiap pemain secara acak menerima enam skin dengan diskon. Mereka tersembunyi hingga acara dibuka, menambahkan elemen "kejutan." Penawaran ini bersifat individual, dan diskonnya hanya berlangsung selama beberapa minggu.

Pasar Malam muncul kira-kira setiap 2–3 bulan, yang berarti hanya 4–6 kali setahun. Ini membuat acara ini jarang dan oleh karena itu lebih berharga di mata pemain. Kelangkaan semacam ini menciptakan rasa eksklusivitas dan mendorong pemain untuk bertindak: jika Anda tidak membeli sekarang, Anda mungkin kehilangan kesempatan selamanya.

Bagaimana Cara Kerjanya pada Psikologi Pemain?

1. Efek Lotre

Setiap peluncuran Pasar Malam seperti membuka sebuah kotak. Anda tidak tahu apa yang akan Anda dapatkan tetapi Anda berharap mendapatkan skin langka atau favorit—dan Anda memiliki enam kesempatan, enam kartu. Ini menciptakan kegembiraan dan keinginan untuk "mencoba lagi," meskipun tidak ada cara untuk mengulang, yang selalu membuat Anda menunggu tanggal acara berikutnya.

2. FOMO — Fear of Missing Out

Pasar Malam hanya berlangsung dalam waktu terbatas (2–3 minggu), sehingga pemain menghadapi tekanan internal: beli skin sekarang dengan diskon menarik atau kehilangan kesempatan ini selamanya. Ketakutan akan ketinggalan dan tidak bisa membeli skin ini dengan harga murah lagi lebih kuat daripada keinginan untuk menyimpan VALORANT Points atau uang sungguhan—dan inilah yang dimanfaatkan oleh Riot.

3. Penawaran Panas

Penawaran diskon hingga 49% sangat menggoda sehingga bahkan untuk skin yang tidak terlalu Anda sukai, ada keinginan kuat untuk membelinya, karena kemungkinan mendapatkan penawaran serupa lagi hampir tidak mungkin, mengingat seberapa besar koleksi skin yang bisa muncul di Pasar Malam.

4. Individualitas

Penawaran Pasar Malam berbeda untuk setiap pemain. Ini menciptakan ilusi kesempatan unik—seolah-olah "hanya saya yang mendapatkan diskon untuk skin ini." Personalisasi ini membuat penawaran semakin sulit diabaikan, karena setelah membeli, Anda bisa "pamer" kepada teman-teman dan berbagi betapa beruntungnya Anda mendapatkan diskon yang signifikan.

5. Ilusi Keuntungan

Sebuah skin tidak memiliki nilai tetap—setiap piksel bisa dihargai berapa pun yang ditentukan oleh pengembang. Jadi ketika seorang pemain mendapatkan diskon, itu terlihat menarik dan terasa menyenangkan, membangkitkan emosi. Namun kenyataannya, pemain membeli bukan karena mereka benar-benar membutuhkan skin tersebut, tetapi karena tampaknya lebih murah dari biasanya. Riot tidak menurunkan harga untuk barang yang benar-benar Anda butuhkan—mereka menawarkan diskon pada item yang dirilis beberapa Act atau bahkan Season yang lalu dan yang penjualan utamanya sudah terjadi, tetapi dengan diskon, mereka dapat memicu pengeluaran tambahan.

6. Kelangkaan Acara

Karena Pasar Malam hanya terjadi beberapa kali setahun, ini menambahkan lapisan tekanan psikologis lainnya. Pemain merasa mereka memiliki kesempatan langka dan harus memanfaatkannya. Riot menciptakan kelangkaan buatan dengan jarang mengadakan acara ini dan dengan membatasi toko harian, di mana Anda hanya mendapatkan empat penawaran acak per hari—dan ini berhasil.

Pasar Malam bukan tentang kemurahan hati pengembang. Ini adalah sistem yang dirancang dengan baik untuk meningkatkan pengeluaran pemain. Riot Games dengan mahir memainkan emosi pemain—sesuatu yang saya sendiri pernah terjebak lebih dari sekali, membeli skin yang tidak saya rencanakan untuk dibeli, tetapi menolak diskon dan penawaran terbatas waktu sangatlah sulit.