Valve telah memutuskan untuk mencabut status peringkat dari semua turnamen CCT. Mulai 17 Januari, turnamen-turnamen ini dikategorikan sebagai "unranked" karena ditemukan pelanggaran dalam proses pengeluaran undangan. Ini berarti bahwa sekarang di turnamen seri ini, tidak ada poin yang dapat diperoleh untuk peringkat Valve Regional Standings, yang dapat sangat mengguncang tim-tim.

Perubahan ini dapat secara drastis mengubah ekosistem, terutama bagi tim-tim muda. Turnamen online seperti CCT dan Yalla, yang juga menjadi "unranked", sebelumnya memberikan kesempatan bagi organisasi-organisasi kecil untuk dikenal. Sekarang, jalur ini menjadi semakin sulit.

Hukuman Mati untuk Tim Baru?

Pelatih lmbt membagikan pendapatnya di media sosial, menyebut keputusan ini sebagai pukulan serius bagi organisasi-organisasi baru dan kecil. Menurutnya, tidak adanya turnamen peringkat CCT berarti bahwa tim-tim muda akan dipaksa untuk sepenuhnya bergantung pada kualifikasi terbuka yang terbatas, yang hanya diadakan beberapa kali setahun.

Lmbt juga mencatat bahwa sekarang jalur menuju peringkat VRS melalui tangga panjang liga ESEA — Open, Advanced, dan Challenger — sebelum tim dapat berharap untuk ESL Pro League. Proses ini memakan waktu antara setengah hingga satu tahun, yang sangat berbeda dari jalur yang lebih pendek melalui CCT.

Pukulan Terhadap Semangat Kompetitif

Mantan pelatih NaVi Kane mendukung kekhawatiran ini, mengkritik Valve karena mengutamakan keuntungan daripada semangat olahraga. Dia menyebut keputusan perusahaan tersebut menimbulkan kengeriannya, dengan mencatat bahwa kesempatan bagi tim-tim muda terus berkurang.

"Kapan terakhir kali kita menantikan kabar baik dari Valve?"

tanyanya

Pertanyaan utamanya sekarang adalah apakah Valve akan memperhatikan kesulitan bagi tim-tim baru, atau seperti yang diperkirakan banyak orang, apakah mereka tidak akan peduli. Tinggal menunggu, tetapi tulislah pendapat Anda di komentar.