Serial animasi League of Legends yang populer, Arcane, sayangnya harus berakhir dengan cara yang emosional. Para karakter yang tersisa semuanya mengambil jalan masing-masing setelah babak akhir yang klimaks yang membuat banyak karakter gugur sementara yang lainnya meraih kemenangan. Ini adalah penutup epik untuk seri ini yang menyentuh hati banyak orang. Arcane menceritakan banyak kisah sepanjang 18 episodenya, dari keluarga yang penuh kasih hingga seorang anak pemberani yang mengorbankan diri mereka demi kebaikan yang lebih besar.

Finale Arcane adalah fokus kita, karena ada banyak alur cerita dan perkembangan karakter yang diselesaikan pada akhir dari tiga episode terakhir. Mari kita lihat setiap karakter League of Legends yang tewas selama Babak Akhir Arcane Musim 2.

Heimerdinger

Kematian Heimerdinger dirasakan di seluruh dunia mengingat sebelumnya dalam babak tersebut dia mempersembahkan penampilan luar biasa yang membuat saya berharap ada album Heimerdinger yang dirilis. Selama episode yang mengarah pada kematiannya yang malang, Anda bisa melihat tanda-tandanya sudah ada sejak awal, Heimerdinger jauh kurang peduli tentang kembali ke dunia utamanya setelah menemukan bahwa ada lebih dalam hidup daripada menjadi seorang penemu solo. Sepanjang seri, dia bertindak sebagai mentor bagi Ekko dan merasa bahwa itu adalah tugasnya untuk mengorbankan diri kepada Arcane agar Ekko dapat melanjutkan misi penyelamatan selama penutup seri.

Ambessa

Ambessa dibutakan oleh konflik batinnya dan dibunuh oleh putrinya yang bersumpah untuk dilindunginya. Dia tidak mampu menyelamatkan putranya dari black rose, dan kekuatan yang sama itulah yang membunuhnya pada akhirnya. Ambessa dibutakan oleh keinginan kuat untuk memulai perang di Piltover, dan keangkuhan sendirilah yang membuatnya tewas. Dia menyadari nilai putrinya pada akhirnya, tetapi sudah terlambat, lukanya menyebabkan kematiannya, memaksa putrinya untuk mengambil alih sebagai pemimpin baru di Noxus.

Maddie

Walau kematian bukanlah hal yang bisa ditertawakan, sorak sorai terdengar di seluruh dunia ketika Maddie tewas dalam penutup Arcane. Ambessa sudah memperingatkan Caitlyn sebelumnya mengenai hubungan dengan seorang perwira dalam jajaran pasukannya sendiri. Hubungan itulah yang hampir membawa kehancuran bagi Caitlyn. Untungnya, kemampuan penghalang baru Mel membuat peluru Maddie memantul dari penghalang dan menembus tengkoraknya sendiri, akhir yang memuaskan untuk pengkhianat ini.

Loris

Loris menemui akhir tragisnya pada pertempuran di Piltover ketika banyak panah Noxian meluncur menuju meriam Hexgate. Loris tidak memiliki peran besar dalam musim kedua Arcane, dia pertama kali ditemukan oleh Vi dalam keadaan mabuk, inilah yang membuat persahabatan cepat terbentuk saat Vi menghadapi masalahnya sendiri setelah pemakaman ibu Caitlyn. Ketika Caitlyn mengambil alih sebagai komandan, Loris meninggalkan posnya karena dia tidak percaya pada visi yang pernah dia ikuti. Pada akhirnya, Loris kembali karena dia berniat untuk mempertahankan kota dari invasi Noxus.

Jayce + Viktor

Jayce adalah salah satu karakter utama dalam Arcane bersama dengan sahabatnya Viktor. Oleh karena itu, pantas saja untuk membahas mereka berdua daripada memberikan bagian sendiri-sendiri. Jayce mengorbankan dirinya untuk menghentikan Viktor dari menghancurkan dunia yang mereka berdua dahulu berusaha keras bangun. Viktor telah melampaui batas, dibutakan oleh visinya sendiri tentang bagaimana dunia seharusnya dengan kekuatan barunya. Jika bukan karena Ekko, Viktor akan berhasil melaksanakan misinya, dan siapa yang tahu apa yang akan terjadi setelah itu. Meskipun Jayce tidak berencana untuk mati, dia memahami tugasnya, satu-satunya cara untuk menyelamatkan dunia adalah dengan mengeluarkan dia dan saudara seperjuangannya, Viktor, dari dunia ini. Mereka datang ke pertunjukan sebagai saudara dan meninggalkan pertunjukan sebagai saudara.

Jinx

Mungkin kematian yang paling sulit diterima dalam seri Arcane, tergantung siapa yang Anda tanyakan, adalah kematian Jinx. Dengan versi baru Warwick yang bertekad untuk menjatuhkan mereka, Jinx mengorbankan dirinya agar saudara perempuannya bisa hidup. Pada akhirnya, itulah yang Jinx inginkan, agar saudara perempuannya bahagia. Ini sulit diterima mengingat semua yang Vi inginkan adalah bisa bersama saudara perempuannya lagi, tetapi Jinx melihatnya secara berbeda karena dia tahu Caitlyn tidak akan memaafkan Jinx karena membunuh ibunya pada akhir Musim 1.