- leencek
News
14:22, 30.03.2025

Diskusi mengenai topik panas tentang toksisitas dalam permainan muncul di Reddit. Bayangkan Anda masuk ke dalam pertandingan dengan harapan bermain secara tim dan mendapatkan dukungan, tetapi malah mendapatkan penghinaan — bukan dari lawan, bukan pula dari pria di tim, melainkan dari sesama gamer perempuan. Inilah situasi yang digambarkan oleh salah satu pengguna platform tersebut, memicu reaksi besar dari komunitas.
"Saya sangat lelah bermain dengan gamer perempuan atau gay yang menyerang perempuan lainnya. Saya tahu bahwa di Valorant, terutama dalam mode kompetitif, atmosfernya cukup toksik, tetapi ketika rekan tim saya mulai kasar terhadap seorang perempuan, dia jadi diam, berhenti berkomunikasi dengan kami, dan kemudian di akhir pertandingan mengatakan sesuatu yang mengerikan kepada saya — tanpa alasan apa pun — itu benar-benar menyakitkan.
Mengapa Anda tidak berbicara melawan mereka yang benar-benar menghina Anda di obrolan suara? Saya masih bisa menahan kebencian dari pria — itu sudah biasa. Tapi ketika itu datang dari minoritas lain, itu benar-benar menghancurkan hati. Mungkin saya harus menjadi lebih keras, tetapi saya tidak mengerti mengapa perempuan berperilaku seperti itu. Tolong... Bisakah saya mendapatkan sedikit dukungan dari perempuan lain yang bermain Valorant, hanya... ingatkan saya bahwa kebaikan masih ada?"Penulis thread Jowoti
Postingan ini mendapatkan respons besar — lebih dari 400 upvote dan ratusan komentar. Banyak perempuan berbagi cerita serupa: dari toksisitas dalam antrean solo hingga serangan kasar hanya karena mereka adalah perempuan. Beberapa komentator berpendapat bahwa perilaku seperti itu mungkin terkait dengan perilaku "pick-me" — keinginan untuk disukai oleh pria dengan mengorbankan perempuan lain. Yang lain mengatakan bahwa ini adalah bentuk pertahanan diri di tengah kritik yang terus-menerus.
Namun demikian, hampir semua setuju pada satu hal: momen-momen seperti ini sangatlah demoralizing. "Saya selalu senang ketika mendengar suara perempuan lain di obrolan suara. Tetapi ketika dia ternyata agresif, itu menghancurkan segalanya," tulis salah satu peserta diskusi. Banyak juga yang mencatat bahwa tim yang benar-benar ramah — hanya 3% dari semua pertandingan, di mana orang-orang benar-benar berusaha bermain dan saling mendukung.
Ada juga yang mengingatkan: "Dalam beberapa minggu terakhir, saya bertemu banyak perempuan hebat. Mereka pasti ada. Hanya saja momen buruk lebih mudah diingat." Kata-kata ini menjadi sedikit penghiburan di tengah kekecewaan umum.
Kasus ini sekali lagi membuktikan bahwa masalah toksisitas dalam permainan bukan hanya tentang pria melawan perempuan. Ini tentang budaya komunikasi secara keseluruhan, di mana bahkan mereka yang seharusnya menjadi sekutu, kadang menjadi sumber rasa sakit.
Ikuti berita Valorant dan permainan populer lainnya di situs kami. Kami menyajikan berita tentang acara eSports utama, pembaruan permainan, diskusi besar dalam komunitas, dan banyak lagi. Untuk lebih banyak berita tentang Valorant, kunjungi tautan ini.
Sumber
www.reddit.comKomentar
Pertandingan Teratas Mendatang
Belum ada komentar! Jadilah yang pertama bereaksi