- leencek
Article
15:46, 24.05.2025

Ava "florescent" Eugene: Skandal dan Tuduhan
Ava "florescent" Eugene adalah seorang profesional eSports Valorant, dua kali juara Game Changers dan MVP tahun 2024. Pada bulan Mei, Ava terlibat dalam skandal besar: dia dituduh melakukan kekerasan seksual dan perilaku abusif oleh beberapa orang, termasuk mantan rekan setimnya. Skandal ini memicu diskusi luas di kalangan eSports dan menjadi alasan bagi Riot Games untuk melakukan investigasi resmi.
Tuduhan Pertama
Pada 17 Mei, sebuah postingan muncul di platform X dari Marceline "karie" Carson, di mana dia menceritakan tentang kasus kekerasan seksual oleh florescent terhadap temannya yang dikenal dengan nama samaran Brick. Menurut karie, kejadian tersebut terjadi pada 3 Januari 2024, ketika Brick, meskipun sudah menolak secara lisan dan melawan, mengalami kekerasan seksual. Dalam cerita tersebut, digambarkan momen ketika Brick berulang kali mengatakan "tidak", merasakan sakit fisik, dan meminta untuk berhenti, namun Ava mengabaikan kata-katanya. Brick menekankan bahwa dia tidak memberikan persetujuan, dan akhirnya menyerah di bawah tekanan. Pernyataan lebih lengkap dapat dibaca dalam artikel kami.

Reaksi dari florescent
Pada hari berikutnya, 18 Mei, florescent mengeluarkan pernyataan di halamannya, di mana dia sepenuhnya menolak tuduhan tersebut. Dia menyatakan bahwa dia menganggap situasi ini dengan serius dan sudah berkonsultasi dengan pengacara untuk melindungi namanya. Ava menekankan bahwa dia belum bisa mengungkapkan semua detail, tetapi berjanji akan memberikan pembaruan secepatnya, dan meminta semua pihak untuk menghormati hak privasi.

Detail Baru dari Brick
Bersamaan dengan pernyataan florescent, karie mengeluarkan dokumen rinci, di mana Brick menjelaskan versinya tentang kejadian tersebut. Dalam dokumen tersebut, diklaim bahwa hubungan antara Brick dan florescent berlangsung dari Desember 2022 hingga Oktober 2023 dan bersifat toksik. Brick menceritakan tentang banyak tindakan tekanan dan manipulasi, termasuk pelecehan seksual. Terutama ditekankan kejadian pada 3 Januari 2024, yang dia deskripsikan sebagai pemerkosaan. Juga disebutkan kehamilan palsu dan pemerasan emosional oleh Ava.
Dokumen tersebut juga memuat kesaksian dari dua wanita lain yang pernah menjalin hubungan dengan florescent. Mereka menggambarkan perilaku yang serupa: tekanan psikologis, manipulasi, pemaksaan seksual, dan perselingkuhan. Juga dipublikasikan tangkapan layar percakapan, pengakuan tentang menyakiti diri sendiri, dan tweet dari Ava yang menimbulkan kekhawatiran. Florescent tidak mengomentari tuduhan baru ini, hanya mengacu pada bantahan sebelumnya.
Reaksi Riot Games dan Awal Investigasi
Pada 18 Mei, Riot Games merilis pernyataan resmi tentang dimulainya investigasi internal. Perusahaan menekankan keseriusan tuduhan tersebut dan menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan pengacara dan otoritas investigasi. Dalam dokumen tersebut, Riot menyatakan bahwa, berbeda dengan kasus sinatraa, nama-nama yang terlibat tidak akan diungkapkan hingga pemeriksaan selesai. Ava tetap berada di bawah tekanan komunitas, tetapi tetap diam tentang tuduhan baru.


Tokoh Baru dalam Skandal
Pada 20 Mei, sebuah dokumen baru muncul di internet, dipublikasikan oleh pengguna dengan nama ashe. Dia mengklaim bahwa Ava, saat masih di bawah umur, terlibat dalam komunikasi seksual dengan dirinya dan orang dewasa lainnya, memulai percakapan yang tidak pantas dan kemudian menggunakan ini sebagai alat tuduhan. Ashe menekankan bahwa tidak ada pertemuan atau pertukaran materi intim, tetapi Ava diduga memanipulasi konteks percakapan. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa Ava mengunggah foto mantan pacarnya tanpa persetujuan, yang menimbulkan kekhawatiran tambahan.
Pernyataan Resmi Florescent
Pada 23 Mei, florescent mengeluarkan pernyataan rinci, yang menjadi tanggapan resminya terhadap tuduhan yang disampaikan pada 17 Mei oleh karie atas nama wanita bernama Brick. Dalam dokumen tersebut, florescent menolak tuduhan pemerkosaan, menyajikan versinya tentang kejadian, serta tangkapan layar percakapan dan kronologi hubungan dengan Brick. Dia mengklaim bahwa kontak mereka bersifat saling sepakat, dan menekankan bahwa dirinya menjadi korban penguntitan dan ancaman. Pernyataan ini menjadi titik balik penting dalam perkembangan skandal, menimbulkan reaksi luas di komunitas.
Skandal seputar florescent dimulai dengan tuduhan kekerasan seksual dari mantan pacarnya Brick, kemudian diperkuat dengan kesaksian dari wanita dan pengguna lainnya. Ava menolak tuduhan tersebut, tetapi komunitas terus aktif membahas situasi ini: Riot Games memulai investigasi, dan dokumen serta tuduhan baru terus bermunculan. Ikuti perkembangan selanjutnya di Bo3.gg.
Komentar
Pertandingan Teratas Mendatang
Artikel teratas terbaru
Belum ada komentar! Jadilah yang pertama bereaksi