
Pada tanggal 9 November 2025, di Chengdu, Tiongkok, akan diadakan grand final World Championship 2025, di mana dua tim legendaris akan bertemu: T1 dan KT Rolster. Ini bukan sekadar pertarungan untuk gelar — ini adalah puncak dari persaingan yang telah berlangsung lebih dari dua dekade. Dikenal sebagai Telecom War, pertarungan ini melambangkan tidak hanya persaingan antara dua organisasi eSports, tetapi juga persaingan antara dua raksasa telekomunikasi Korea Selatan — SK Telecom dan KT Corporation.
Dari StarCraft ke League of Legends
Istilah Telecom War berasal dari hubungan kedua tim dengan korporasi telekomunikasi besar. Namun, sejarah persaingan ini dimulai sejak era StarCraft di awal tahun 2000-an.
T1 (saat itu SK Telecom T1) membentuk tim di sekitar pemain legendaris Lim "BoxeR" Yo-Hwan, yang menjadi superstar pertama dalam eSports. Pesaing utamanya adalah Hong "YellOw" Jin-Ho dari KT, yang dikenal dengan gaya bermain agresif sebagai Zerg. Persaingan mereka menjadi fondasi untuk seluruh era tersebut.

Ketika SK Telecom pada tahun 2004 menandatangani BoxeR dengan rekor 1,7 juta dolar, itu menjadi titik balik bagi seluruh dunia eSports. Sejak saat itu, Telecom War menjadi simbol pengaruh korporasi dalam industri game, meletakkan dasar bagi persaingan masa depan antara SKT dan KT.
Dalam StarCraft Pro League, pertandingan antara SKT dan KT mengumpulkan stadion, dan persaingan itu menjadi acara sentral bagi para penggemar. Di tahun-tahun yang berbeda, keunggulan beralih dari satu pihak ke pihak lainnya.
Semua berubah dengan kedatangan Lee "Flash" Young-Ho — seorang Terran fenomenal dari KT, yang sejak usia muda menjadi pemain paling sukses dalam sejarah StarCraft. Dominasi Flash secara efektif mematahkan monopoli SKT, dan pertandingan itu sendiri mendapatkan status kultus. Juga patut dicatat bahwa bonus untuk kemenangan dalam derby telekomunikasi ini unik — pemain KT menerima hadiah dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat jika mereka mengalahkan SKT.
League of Legends — Arena Pertempuran Baru
Pada awal 2010-an, dengan meredupnya panggung StarCraft, kedua korporasi mengalihkan perhatian mereka ke League of Legends. Pada tahun 2012, muncul KT Rolster A dan B, sementara SK Telecom T1 membentuk tim yang dengan cepat menjadi yang terkuat di dunia.
Pertarungan pertama di LoL terjadi pada 24 April 2013, ketika SKT mengalahkan KT dengan skor 2:0. Pertandingan ini menandai awal era baru — persaingan lama hanya berganti arena, tetapi tetap mempertahankan seluruh konteks historisnya.

Faker dan Dinasti T1

Sejak saat itu, T1 berubah menjadi dinasti global, memenangkan 5 kejuaraan dunia (2013, 2015, 2016, 2023, 2024) dan 10 gelar LCK. Berbeda dengan era StarCraft, di mana KT sering memberikan perlawanan yang kuat, dalam LoL dominasi T1 tampak hampir mutlak.
Statistik berbicara sendiri: 26-6 untuk T1 sejak 2020, 110-56 sejak 2015. Bagi para penggemar KT, tahun-tahun ini menjadi era patah hati yang sesungguhnya — perjuangan terus-menerus tanpa hasil.
Perjalanan Panjang KT Rolster Menuju Final
Terlepas dari kesulitan, KT Rolster tetap menjadi salah satu tim terkuat di Korea Selatan. Mereka memenangkan LCK Summer 2018, beberapa kali tampil di Worlds, tetapi baru pertama kali mencapai grand final pada tahun 2025.
Pada tahun 2025, KT memulai turnamen sebagai unggulan ketiga LCK, namun secara mengejutkan melewati Swiss Stage dengan skor 3-0 dan kemudian menghancurkan di playoff CTBC Flying Oyster (3:0) dan Gen.G Esports (3:1) yang pada saat itu dianggap sebagai favorit utama turnamen. Mid-laner KT, Bdd setelah kemenangan melawan Gen.G mengatakan:
Bahkan sekarang rasanya seperti ini masih mimpi
Perjalanan Luar Biasa T1
Meskipun menghadapi masalah di musim domestik, T1 sekali lagi membuktikan bahwa mereka mampu menang, bahkan sebagai unggulan keempat LCK. Melalui Play-In, mereka tidak tanpa masalah tetapi berhasil menghancurkan satu demi satu tim Cina, termasuk mengalahkan Top Esports di semifinal dengan skor 3:0.
Kini T1 berdiri di ambang sejarah — mereka bisa menjadi tim pertama yang memenangkan tiga Worlds berturut-turut, dan Faker akan meraih gelar juara dunia keenamnya, sesuatu yang belum pernah dicapai dalam sejarah LoL.


Makna Telecom War
Telecom War bukan sekadar rangkaian pertandingan. Ini adalah simbol evolusi eSports di Korea, di mana kebanggaan korporasi, identitas nasional, dan keterampilan olahraga berpadu menjadi satu kesatuan.
SK Telecom dan KT Corporation tidak hanya mendanai tim — mereka secara efektif menciptakan ekosistem eSports modern, meletakkan fondasi untuk seluruh dunia. Persaingan merek-merek ini melampaui batas permainan, menjadi bagian dari warisan budaya Korea.
Terlepas dari hasil final di Chengdu, sejarah sudah tertulis. Jika T1 menang, mereka akan menciptakan warisan kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika KT Rolster menang, itu akan menjadi simbol kebangkitan setelah puluhan tahun kekalahan.
Namun satu hal yang pasti — Telecom War akan tetap menjadi persaingan paling terkenal dalam sejarah eSports, yang dimulai dengan BoxeR dan YellOw, dan hari ini berlanjut melalui Faker dan Bdd. 9 November 2025 — ini bukan hanya final Worlds, ini adalah babak baru dalam legenda yang telah berlangsung lebih dari dua puluh tahun.
Komentar
Pertandingan Teratas Mendatang
Artikel teratas terbaru






Belum ada komentar! Jadilah yang pertama bereaksi