
Rebel Wolves, studio game baru yang didirikan oleh veteran industri game CDPR yang pernah mengerjakan The Witcher 3 dan Cyberpunk 2077, telah memperkenalkan proyek debutnya — The Blood of Dawnwalker, dengan menampilkan trailer sinematik.
🐺 THE BLOOD OF DAWNWALKER TRAILER IS HERE! 🐺
— Gaming.Bo3.gg (@Gaming_bo3gg) January 14, 2025
From the minds behind The Witcher 3 and Cyberpunk 2077 comes a new RPG 🎮✨
Vampires, supernatural powers, and brutal combat 🧛♂️⚔️
Scale tall buildings, face terrifying enemies, and battle flying monsters 🏙️🐉
A vast, immersive… pic.twitter.com/CHg3R4dIQk
Studio ini dipimpin oleh Konrad Tomaszkiewicz, mantan direktur The Witcher 3, yang ingin menciptakan game action-RPG yang berfokus pada cerita gelap, yang berlatar di Eropa alternatif abad XIV. Penerbit game ini adalah Bandai Namco.

Selama presentasi, mereka juga menunjukkan teaser gameplay singkat dan trailer sinematik penuh. Video gameplay yang lebih mendetail direncanakan akan dirilis pada musim dingin tahun 2025. Game ini akan dirilis di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S, meskipun tanggal rilis spesifik belum diumumkan.
Tim inti Rebel Wolves terdiri dari beberapa mantan pengembang CD Projekt RED, termasuk: Jakub Szamalek (direktur naratif), Daniel Sadowski (direktur desain), Bartlomiej Gawel (direktur seni).
Tim ini memiliki pengalaman mengembangkan game seperti seri The Witcher, Cyberpunk 2077, dan Thronebreaker: The Witcher Tales. Game ini dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, yang menjanjikan grafis mutakhir dan cerita yang memukau.
CEO studio, Konrad Tomaszkiewicz menyatakan bahwa The Blood of Dawnwalker akan memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan The Witcher 3, tetapi akan mencakup lebih banyak misi dan jalur cerita bercabang.

Game ini berlatar setelah pandemi "wabah hitam", ketika vampir memanfaatkan kekacauan dan menguasai wilayah yang hancur akibat perang, Vale Sangora di Pegunungan Carpathia. Pemain akan mengambil peran sebagai Cohen, seorang pria muda yang menjadi "Dawnwalker" — hibrida antara manusia dan vampir.
Di siang hari, dia tetap menjadi manusia, dan di malam hari dia berubah menjadi vampir yang kuat. Pemain memiliki waktu 30 hari dan 30 malam untuk menyelamatkan saudara perempuan Cohen, Lunka, dan seluruh umat manusia yang berada di bawah kekuasaan vampir.

Trailer sinematik game ini menampilkan konflik utama cerita: upaya putus asa Cohen untuk menyelamatkan Lunka dari manusia yang terinfeksi wabah terganggu oleh Brencis dan vampirnya, yang menghancurkan para penjaga dan mengambil alih kontrol atas lembah tersebut.
Kemudian cerita berlanjut dua tahun ke depan, ketika Cohen sudah menjadi Dawnwalker dan berusaha menyeimbangkan antara sifat manusianya dan vampir untuk melindungi sisa populasi manusia.
Berbeda dengan kisah vampir klasik, The Blood of Dawnwalker menyoroti ketidakpastian moral dan pilihan pemain. Anda harus bernavigasi di dunia di mana vampir secara terbuka memerintah manusia, dengan beberapa di antaranya mendukung penguasa baru demi perlindungan, sementara yang lain merencanakan pemberontakan.
Dengan cerita yang memikat dan tim pengembang berpengalaman, The Blood of Dawnwalker sudah tampak sebagai salah satu RPG yang paling dinantikan bagi penggemar fantasi kelam dan petualangan naratif.
Komentar