15 individu di China telah ditangkap karena memproduksi cheat DMA untuk VALORANT. Dalam waktu hanya dua bulan, mereka berhasil memproduksi lebih dari 10.000 perangkat dan meraup sekitar satu juta dolar AS (7 juta yuan).

Polisi di Leshan, Provinsi Sichuan, mengungkap kasus yang melibatkan produksi dan penjualan perangkat eksternal untuk game VALORANT. Tim inti terdiri dari individu muda yang beroperasi dengan kedok "startup teknologi." Sejak 19 Maret, polisi telah melakukan tiga operasi besar-besaran di tiga provinsi di China, menahan 15 orang dan menyita lebih dari 10.000 perangkat beserta sejumlah besar peralatan yang digunakan dalam produksi mereka. Dari 7 juta yuan yang diperoleh, hanya 360.000 yang digunakan untuk gaji dan insentif, sementara sisanya dibagi sebagai keuntungan.

Semua ini terjadi di sebuah kamar sewaan di asrama — di sinilah perangkat eksternal tersebut dibuat. Ketika terhubung ke komputer, perangkat ini memberikan keuntungan tidak adil dalam permainan: aimbot, kontrol recoil, wallhack, dan lainnya.

Riot Games melaporkan bahwa mereka telah mulai bekerja sama dengan polisi dan telah menetralkan lebih dari 11.000 perangkat semacam itu. Sumber distribusi mereka (obrolan media sosial, pasar, dll.) telah diblokir dan dihapus.

Perusahaan menyatakan bahwa VALORANT memiliki toleransi nol terhadap pemain yang menggunakan cheat, dan semua yang tertangkap menggunakan perangkat semacam itu telah diblokir secara permanen.