Mantan pemain Cloud9, yang kini pensiun sebagai pro-pemain di Valorant, Tyson "TenZ" Ngo membagikan detail mengejutkan tentang gaji di Valorant. Selama streaming baru-baru ini, ia menjawab pertanyaan dari penonton tentang disiplin mana yang lebih menguntungkan bagi pemain profesional — CS atau Valorant.

Valorant versus CS: Apa yang Perlu Diketahui?

TenZ adalah salah satu atlet eSports terkenal yang membangun karier di kedua disiplin ini. Dia memulai dengan CS:GO, tetapi pada tahun 2020 dia beralih ke Valorant, di mana dia bermain untuk Cloud9 dan Sentinels. Bersama Sentinels, dia memenangkan turnamen internasional besar pertama VCT Masters Reykjavík 2021, serta VCT Masters Madrid 2024. Namun, pada tahun 2024 dia mengakhiri karier profesionalnya. Sekarang, saat sudah "pensiun", dia lebih leluasa untuk berbicara tentang aspek internal dari scene tersebut.

Gaji di CS dan Valorant: Pendapat TenZ

Pada stream, salah satu penonton bertanya: "Game mana yang memberikan lebih banyak uang kepada pemain profesional, CS atau Valorant?"

TenZ menjawab tanpa ragu:

Pasti CS. Di Valorant, gaji pemain profesional bahkan tidak mendekati apa yang diterima pemain di CS.

TenZ

Pernyataannya mengonfirmasi pendapat bahwa CS, terutama setelah transisi ke CS2, tetap menjadi disiplin yang lebih menguntungkan bagi atlet eSports. Selain sisi finansial, TenZ juga berkomentar tentang popularitas kedua game ini di berbagai wilayah:

Saya penggemar besar CS, tetapi Valorant memiliki jangkauan global yang lebih luas. CS adalah game yang lebih abadi dan mendominasi di Eropa, terutama di CIS. Di Amerika Utara, CS hampir mati, tetapi di Amerika Selatan situasinya agak baik. Di Asia, Valorant jelas memimpin.

TenZ

Pernyataan TenZ menunjukkan bahwa meskipun Valorant populer, ia belum mampu mencapai tingkat finansial CS. Riot Games secara aktif mengembangkan disiplin ini, tetapi dalam hal gaji dan kontrak, saat ini masih kalah. Hal ini sangat penting bagi pemain yang memilih disiplin mana untuk membangun karier mereka. Jika Valorant memang lebih populer di Asia dan Amerika Utara, ini dapat mempengaruhi strategi pengembangan lebih lanjut dari Riot dan ESL, yang mengendalikan ekosistem kedua game ini.