Pembaruan 6 September, 1:20 CEST: Valve telah menambahkan ketentuan dalam aturan terkait diskualifikasi. Kini, sanksi semacam itu tidak bisa diterapkan secara selektif atas kebijakan penyelenggara. Sanksi harus transparan, didasarkan semata-mata pada kriteria objektif, dan diterapkan secara merata kepada semua tim, terlepas dari susunan atau keadaan turnamen.

Selain itu, Valve mengizinkan perubahan aturan diskualifikasi pada IEM Chengdu 2025 bahkan setelah publikasi informasi tambahan.

Berita Asli:

Penyelenggara telah memperbarui regulasi partisipasi dalam turnamen mereka dan memperjelas aturan 2.14.1 Withdrawing from the event. Kini, tim yang mundur dari turnamen ESL setelah tenggat waktu yang ditetapkan berisiko kehilangan tidak hanya hadiah, tetapi juga hak untuk berpartisipasi dalam acara berikutnya dari seri ESL Pro Tour.

Peserta IEM Chengdu 2025 diberikan jendela waktu khusus selama 48 jam. Jendela ini berakhir pada 7 September 2025 pukul 23:59 CEST. Hingga saat itu, tim dapat mengundurkan diri secara sukarela tanpa konsekuensi.

Namun, jika ada yang mundur setelahnya, ESL akan menerapkan beberapa tindakan hukuman:

• Larangan pada turnamen seri EPT berikutnya — dalam hal ini adalah IEM Kraków 2026.
• Kehilangan semua hadiah yang diperoleh di turnamen saat ini.
• Kewajiban membayar biaya tim pengganti, termasuk penerbangan, akomodasi, dan biaya lainnya.
• Jika ESL tidak dapat menemukan pengganti, semua pertandingan tim yang mundur akan dianggap sebagai kekalahan teknis.

Seperti yang dijelaskan oleh ESL, perubahan ini dilakukan atas permintaan Valve. Sebelumnya, formulasi terkait pengunduran diri dari turnamen terlalu samar. Sekarang dokumen dengan jelas menyatakan tenggat waktu, konsekuensi, dan pengecualian. Satu-satunya keadaan yang meringankan di mana ESL dapat menolak sanksi adalah masalah medis atau visa yang didokumentasikan.

Aturan baru ini muncul di tengah rumor bahwa beberapa tim berencana bermain di dua turnamen berturut-turut — PGL Masters Bucharest 2025, yang akan berakhir pada 2 September, dan IEM Chengdu 2025, yang dimulai pada hari berikutnya. Tumpang tindih jadwal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan penyelenggara, dan ESL memutuskan untuk menetapkan aturan pengunduran diri dari turnamen secara tegas untuk menghindari gangguan jadwal.