Gukesh Kalahkan Carlsen, Bangkit dari Posisi Kalah
  • 07:30, 02.06.2025

Gukesh Kalahkan Carlsen, Bangkit dari Posisi Kalah

Juara dunia Dommaraju Gukesh membuat comeback sensasional dengan mengalahkan peringkat nomor 1 dunia Magnus Carlsen di ronde ke-6 turnamen Norway Chess 2025 pada Minggu malam, meraih kemenangan pertamanya atas juara lima kali dalam catur klasik. Kemenangan yang diraih dari posisi yang hampir putus asa ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi bagi grandmaster India berusia 19 tahun tersebut, tetapi juga memperketat persaingan untuk memimpin turnamen.

Foto: Michal Walusza/Norway Chess
Foto: Michal Walusza/Norway Chess

Dari "Posisi Putus Asa" Menjadi Raja Comeback

Carlsen mengendalikan permainan hampir selama empat jam, memiliki keunggulan, dan tampaknya menuju kemenangan kedua atas anak ajaib India berusia 19 tahun ini di turnamen yang sama. Namun, di akhir permainan, ketika kedua lawan berada dalam waktu tambahan, hal yang luar biasa terjadi: Carlsen melakukan kesalahan.

Langkah 52...Ne2+?? menjadi fatal — dan Gukesh, menunjukkan ketenangan yang luar biasa, segera memanfaatkan momen tersebut. Carlsen yang kecewa memukul meja, menyerah dalam pertandingan, dan pergi tanpa berbicara dengan pers.

   
   

"Saya tidak bisa melakukan apa-apa. Posisinya benar-benar kalah," kata Gukesh. "Tapi saya mencoba untuk menjaga situasi tetap tajam. Mungkin ini hanya hari keberuntungan."

Kemenangan ini tidak hanya membalas kekalahan Gukesh di ronde pertama, tetapi juga membawanya ke posisi ketiga dalam klasemen dengan 8,5 poin — hanya satu poin di belakang pemimpin Carlsen dan Fabiano Caruana. Namun, bagi Gukesh, ini lebih dari sekadar poin.

"Saya tidak bisa melakukan banyak hal. Posisi benar-benar kalah," ungkap Gukesh setelah pertandingan. "Saya hanya mencoba menemukan langkah yang bisa mempersulit hidupnya. Dalam 99 dari 100 kasus, saya akan kalah dalam pertandingan ini. Hanya hari yang beruntung."

Namun, menyebut ini keberuntungan akan tidak adil. Pelatih Gukesh, Grzegorz Gajewski, menyoroti keteguhan dan karakter anak didiknya:

Pertama, dia belum pernah mengalahkan Magnus sebelumnya. Dan kedua, sebagai juara dunia, dia terus mendengar: "Kamu juara hanya karena Magnus tidak bermain." Kemenangan ini mungkin tidak membuat semua orang terdiam, tetapi ini akan menambah kepercayaan diri — dan, yang penting, otoritas.
Grzegorz Gajewski

Kemenangan ini juga memiliki makna simbolis. Setelah pertandingan pertama, Carlsen memposting di media sosial dengan kalimat provokatif: "Kamu melawan raja — lebih baik jangan meleset." Seminggu kemudian — dan juara muda ini tidak meleset.

Arti Penting Peristiwa Ini untuk Sejarah Kompetisi Catur

Para komentator telah menyebut pertandingan ini sebagai "comeback tahun ini." Reaksi emosional Carlsen hanya menekankan ketegangan momen tersebut. Sementara itu, Gukesh dengan humor menurunkan tensi: "Saya juga sering memukul meja — baik di depan kamera maupun tidak. Jadi saya mengerti perasaannya."

Persaingan India-Norwegia di Stavanger mendapatkan babak baru dalam pertarungan catur. Tahun lalu, Praggnanandhaa menjadi orang India pertama yang mengalahkan Carlsen dalam pertandingan klasik di Norway Chess. Sekarang Gukesh melangkah lebih jauh — sebagai juara dunia saat ini.

Masih ada empat ronde tersisa, dan tiga besar hanya terpisah satu poin. Turnamen menjanjikan akhir yang sengit. Namun bagi Gukesh, yang baru berusia 19 tahun minggu lalu, pertandingan hari Minggu bisa menjadi lebih dari sekadar tahap turnamen, tetapi momen kebenaran — ketika dia benar-benar menjadi juara di mata bahkan para skeptis yang paling keras.

TAGS
Konten tambahan tersedia
Kunjungi Twitter bo3.gg
Stake-Other Starting
Komentar
Berdasarkan tanggal 
Clash.gg 3 cases