Explore Wide Range of
Esports Markets
Article
11:27, 08.05.2025
Dalam dunia Clair Obscur: Expedition 33, ekspedisi lebih dari sekadar perjalanan ke tempat yang tidak dikenal. Mereka adalah tindakan keputusasaan, harapan, dan pengorbanan diri. Setiap ekspedisi adalah sekelompok individu terpilih yang dikirim ke Benua untuk menghancurkan Daftar Lukis dan mengubah nasib umat manusia, yang ditakdirkan kehilangan nyawa setiap tahun sesuai kehendak Pelukis misterius. Sementara Expedition 33 baru memulai perjalanannya, jejak pendahulunya tetap ada—dalam bentuk buku harian, teknologi, panduan, dan bahkan kuburan yang menutupi Benua.
Dalam Clair Obscur: Expedition 33, istilah "ekspedisi" memiliki arti naratif yang penting. Ini bukan hanya sekelompok pelancong, tetapi sukarelawan yang berangkat setiap tahun dari pulau Lumière ke daratan, dengan tugas menghancurkan entitas misterius yang dikenal sebagai Pelukis. Setiap tahun, dia melakukan ritual "Gommage," melukis sebuah angka—dan setiap orang yang lebih tua dari angka tersebut menghilang. Di tahun ke-67, angkanya adalah 33, menjadikan Expedition 33 harapan terakhir umat manusia untuk menghentikan Pelukis sebelum dia mengaktifkan ritual lagi.
Meskipun banyak jurnal dari ekspedisi sebelumnya hanya berfungsi sebagai catatan kekalahan yang lambat, beberapa membawa makna yang lebih dalam—mereka menjadi peringatan bagi yang mengikuti. Salah satu kisah tersebut adalah dari Nicolas dari Expedition 44, yang menceritakan upaya mengerikan untuk menguliti Neuron dan mengenakan kulit mereka sebagai kamuflase. Logikanya sederhana: terlihat seperti Neuron, dan mungkin bisa tidak terlihat. Namun, Neuron terbukti terlalu peka—mereka tampaknya "melihat" melalui penyamaran, mungkin merasakan semacam energi berbasis warna. Nicolas sangat menyarankan untuk tidak menggunakan taktik seperti itu untuk tim masa depan.
Catatan-catatan ini lebih dari sekadar kenangan—mereka adalah pelajaran. Diciptakan untuk memberi harapan kepada mereka yang belum berjalan di jalan mereka, dan untuk membantu mereka menghindari keputusan yang fatal.
Ekspedisi sebelumnya sering mengandalkan mesin canggih, yang tidak selalu mencegah bencana. Damien dari Expedition 63 mengingat kendaraan mereka yang diperkuat menjadi tidak berguna setelah kecelakaan di desa Gestrals. Bahkan perlengkapan terkuat pun terbukti tidak berdaya melawan medan yang tidak dapat diprediksi dan struktur kekuatan Benua.
Dalam kisah yang lebih tragis, Avril dari Expedition 40 menggambarkan bagaimana timnya mencoba menggunakan glider untuk mencapai Monolith misterius. Penerbangan mereka berakhir dalam bencana ketika mereka bertabrakan dengan Penghalang Kromatik—dinding tak terlihat yang memusnahkan mereka seketika. Peristiwa ini menjadi salah satu pelajaran paling keras tentang mekanisme pertahanan Pelukis.
Beberapa catatan yang paling menyentuh menggambarkan hubungan dengan penduduk asli Benua. Aurelian dari Expedition 65, misalnya, menceritakan bagaimana kelompoknya hidup damai dengan tuan rumah mereka, Grandi, di stasiun Monoco. Ini adalah kasus unik dari sebuah ekspedisi yang tidak hanya bertahan, tetapi menjadi bagian dari budaya asing.
Kisah paralel diberikan oleh Laura dari Expedition 37, yang mengingat hubungan bersahabat dengan penduduk asli pesisir Gestral. Dia menceritakan bagaimana kehidupan mereka di pantai Gestral dihabiskan dalam hari-hari damai dan penemuan.
Namun, tidak semua ekspedisi seberuntung itu. Expedition 66 berakhir tragis: setelah menerima nasihat dari Eski yang abadi dan misterius, mereka memakan jamur beracun. Sesaat sebelum dia meninggal, komandan mereka Marcel mengutuk Eski sebagai "marshmallow cerewet," karena kepercayaan yang salah tempat telah menyebabkan kematian mereka. Kisah lain adalah dari Theo dari Expedition 52, yang mengalami luka di kepala akibat "pertarungan bersahabat" dengan seorang Gestral. Catatannya pahit—dia mencatat bahwa tabib lokal tidak berguna dan menyerahkan dirinya pada kematian.
Ekspedisi sebelumnya dalam Clair Obscur: Expedition 33 adalah bayangan masa lalu yang menerangi jalan ke depan. Mereka meninggalkan tidak hanya fragmen harapan dan penderitaan tetapi juga instruksi konkret, teknologi, dan pelajaran yang diperoleh dengan susah payah. Keputusasaan, persahabatan, pengkhianatan, kesalahan—semua ini adalah bagian dari warisan yang harus digunakan Expedition 33 untuk berhasil di mana yang lain gagal.
Komentar