
Pengantar
Permainan battle royale telah melihat berbagai iterasinya, tetapi Naraka: Bladepoint menonjol dengan menggabungkan pertarungan jarak dekat yang terinspirasi wuxia dengan visual memukau dan mekanik unik. Sebagai seseorang yang menikmati aksi cepat dan sistem pertarungan yang rumit, saya tertarik pada Naraka sejak melihat trailernya. Setelah menghabiskan waktu cukup lama di dunia yang dirancang dengan indah ini, saya bisa mengatakan bahwa ini memberikan pengalaman yang segar, meskipun ada beberapa kekurangan. Meskipun permainan ini menarik dan inovatif, beberapa kekurangan menghambatnya mencapai kejayaan sepenuhnya.
Gameplay
Sorotan Naraka: Bladepoint tidak diragukan lagi adalah sistem pertarungannya. Permainan ini sangat berfokus pada pertempuran jarak dekat, menggabungkan kombinasi senjata yang luwes dengan kait pengait dan gerakan seperti parkour. Beberapa pertandingan pertama yang saya mainkan sangat mendebarkan berlari ke atas dinding, menangkis serangan pedang, dan melakukan serangan balik dengan timing sempurna membuat saya merasa seperti seorang master seni bela diri. Inklusi senjata jarak jauh, seperti busur dan musket, menambah variasi dan memastikan pemain dapat beradaptasi dengan berbagai situasi.
Namun, mekanik pertarungannya, meskipun menyenangkan, memiliki kurva belajar yang curam. Menguasai timing untuk menghindar, menangkis, dan memanjat bisa menjadi menakutkan, terutama ketika menghadapi pemain yang terampil yang tampaknya telah menghafal setiap frame animasi. Bagi pendatang baru, ini mungkin terasa menakutkan, dan kurangnya tutorial yang benar-benar solid tidak membantu.
Penyeimbangan adalah area lain di mana Naraka bisa lebih baik. Beberapa karakter dan senjata terasa terlalu kuat, menyebabkan pertemuan yang membuat frustrasi di mana keterampilan menjadi kurang penting dibandingkan pilihan meta. Ini adalah sesuatu yang bisa diperbaiki dengan pembaruan, tetapi untuk saat ini, itu mengurangi pengalaman keseluruhan.

Grafis dan Desain Dunia
Secara visual, Naraka: Bladepoint sangat menakjubkan. Peta adalah perpaduan hidup antara arsitektur tradisional China dan lanskap alam yang subur. Setiap sudut medan perang terasa hidup, dari hutan bambu yang tenang hingga alun-alun desa yang ramai. Lokasi ini tidak hanya terlihat menakjubkan tetapi juga menawarkan keuntungan taktis tebing tinggi untuk sniper, gang sempit untuk penyergapan, dan dataran terbuka untuk duel langsung.
Meskipun keindahannya, permainan bisa terasa repetitif setelah beberapa saat. Ada kekurangan variasi dalam rotasi peta, dan setelah beberapa pertandingan, lingkungan kehilangan sebagian dari daya tariknya. Lokasi yang lebih beragam atau sistem cuaca dinamis bisa menambah variasi yang sangat dibutuhkan.
Monetisasi dan Kustomisasi
Satu area di mana Naraka gagal adalah pendekatan monetisasinya. Meskipun permainan ini tidak sepenuhnya pay-to-win, penekanan pada transaksi mikro kosmetik terasa nyata. Opsi kustomisasi untuk karakter sangat luas, memungkinkan pemain menciptakan pejuang yang benar-benar unik. Namun, banyak skin dan aksesori keren dikunci di belakang mata uang premium, yang bisa terasa seperti menguras kantong dalam permainan yang sudah Anda bayar.
Pengalaman Pribadi
Saya sangat menikmati waktu saya dengan Naraka: Bladepoint. Sensasi mengalahkan lawan dan melakukan gerakan mencolok sangat memuaskan. Pertandingan sering berakhir dengan duel mendebarkan yang membuat jantung saya berdegup kencang. Namun, setelah belasan jam, kekurangan dalam pengalaman ini menjadi lebih sulit diabaikan. Sifat pertandingan yang berulang, ketidakseimbangan, dan kurangnya variasi dalam mode permainan membuat kegembiraan mulai memudar.
Meskipun begitu, saya masih mendapati diri saya kembali untuk beberapa pertandingan setiap saat. Ketika Naraka berada pada puncaknya pertarungan intens, pemandangan indah, dan mekanik halus ini menyenangkan untuk dimainkan. Saya hanya berharap momen-momen tersebut lebih konsisten.

Kesimpulan
Naraka: Bladepoint membawa ide segar ke dalam genre battle royale, dan fokusnya pada pertarungan jarak dekat dan aksi yang terinspirasi wuxia membuatnya berbeda dari yang lain. Namun, permainan ini gagal mencapai potensi penuhnya karena masalah keseimbangan, elemen yang repetitif, dan praktik monetisasi. Jika Anda mencari pengalaman battle royale yang unik dan bersedia meluangkan waktu untuk menguasai mekaniknya, Naraka: Bladepoint patut dicoba. Namun bagi mereka yang mencari pengalaman yang halus dan konsisten memuaskan, permainan ini mungkin membuat Anda berharap mendapatkan lebih banyak.
Skor: 7/10
Belum ada komentar! Jadilah yang pertama bereaksi