Article
18:38, 06.02.2025

Falcons memasuki dunia Counter-Strike dengan ambisi besar, menghabiskan banyak uang untuk membangun tim-tim kuat. Namun, setiap kali mereka mencoba, mereka gagal. Dari roster Prancis awal mereka hingga susunan pemain internasional terakhir, tidak ada yang berhasil. Bahkan setelah menandatangani zonic, salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah CS, hasilnya mengecewakan.
Jadi, apakah zonic benar-benar dilebih-lebihkan, ataukah masalahnya ada pada manajemen Falcons? Mari kita lihat sejarah mereka, apa yang salah, dan apakah Falcons dapat menjadi tim papan atas.
Sejarah Kegagalan
Roster Prancis
Falcons telah mencoba beberapa kali untuk membangun roster CS yang kuat, tetapi tidak ada yang berhasil seperti yang diharapkan. Dorongan besar pertama mereka adalah dengan susunan pemain Prancis pada tahun 2022, yang menampilkan pemain seperti kennyS, misutaaa, dan NBK-. Meski mereka mendapatkan beberapa hasil yang lumayan—memenangkan ESL Challenger League Season 41 dan hampir lolos ke ESL Pro League Season 17—mereka tidak pernah berhasil masuk ke tingkat teratas. Capaian terdekat mereka adalah di IEM Road to Rio 2022 RMR, di mana mereka finis satu tempat di bawah kualifikasi untuk Major.
Pada tahun 2023, mereka mencoba lagi, tetapi hasilnya tetap sama. Falcons mencapai RMR lain tetapi gagal lolos ke Paris Major. Setelah itu, mereka meninggalkan proyek dengan semua pemain Prancis dan membangun roster internasional, yang menampilkan NBK-, bodyy, BOROS, mhL, dan launX. Namun, susunan ini juga tidak menghasilkan hasil, yang menyebabkan pembangunan kembali.


Zonic dan Magisk tiba
Pada akhir 2023, Falcons merekrut zonic sebagai pelatih kepala mereka dan Magisk dari Vitality, berencana untuk membangun tim yang kuat. Awalnya, mereka ingin merekrut NiKo, tetapi ia menolak. Sebaliknya, mereka membeli tiga pemain dari ENCE, menambahkan BOROS dan Magisk. Proyek ini tampak menjanjikan, tetapi setelah mencapai semifinal di IEM Katowice 2024, segalanya memburuk. Mereka gagal lolos ke PGL Major Copenhagen, menggantikan BOROS dengan dupreeh, dan tidak ada kemajuan lebih lanjut.
Pada akhir 2024, Falcons membuat upaya putus asa untuk memperbaiki tim, merekrut s1mple sebagai stand-in untuk tiga turnamen. Namun, langkah itu juga gagal, karena s1mple kesulitan, dan roster terlihat benar-benar hancur yang mengakibatkan mereka kembali gagal ke Major.
Sekarang di tahun 2025, mereka sekali lagi membangun tim baru, menghadirkan NiKo, inti dari HEROIC, dan Magisk di bawah kepemimpinan zonic. Namun, perjalanan mereka di BLAST Bounty Spring 2025 berakhir lebih awal, dan di IEM Katowice 2025, mereka finis di posisi terakhir.

Zonic: Pelatih Legendaris yang Tak Bisa Menang dengan Falcons
Zonic adalah salah satu pelatih CS terhebat sepanjang masa. Dia memenangkan empat Major bersama Astralis, membangun tim terbesar dalam sejarah CS, dan kemudian pindah ke Vitality, di mana dia membangun tim juara lainnya, memenangkan BLAST Paris Major 2023. Berbeda dengan banyak pelatih, dia membuktikan bahwa dia bisa menang dengan tim dan pemain yang berbeda.
Ketika Falcons merekrut zonic, itu tampak seperti pasangan yang sempurna. Namun hingga kini, tidak ada yang berjalan dengan benar. Timnya gagal, strateginya tidak berjalan, dan pemainnya tidak terlihat nyaman. Tapi apakah kita benar-benar bisa menyalahkan zonic untuk ini?
Apakah Zonic Masalahnya?
Kenyataannya adalah, zonic dijanjikan roster yang berbeda. Laporan mengatakan bahwa Falcons berencana untuk merekrut NiKo pada 2024, tetapi kesepakatan gagal. Dia harus bekerja dengan susunan pemain yang lebih lemah, dan tidak pernah terbentuk. Bahkan pada 2025, ini bukan roster impiannya.
Zonic telah menunjukkan bahwa dia bisa membangun tim pemenang, tetapi hanya jika dia mendapatkan waktu dan pemain yang tepat. Di Vitality, dibutuhkan hampir dua tahun sebelum mereka menjadi juara. Tetapi Falcons tampaknya tidak cukup sabar untuk menunggu dan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pelatih.


Masalah Lebih Besar: Manajemen Falcons
Salah satu masalah terbesar dengan Falcons adalah bagaimana mereka melemparkan uang pada setiap masalah tanpa perencanaan yang tepat. Mereka telah menghabiskan jutaan untuk pembelian dan gaji, namun mereka tidak memiliki apa pun untuk ditunjukkan. Alih-alih membangun perlahan, mereka mencoba untuk menang secara instan, yang jarang berhasil dalam CS.
Dengan membayar gaji yang besar, Falcons menggelembungkan pasar, membuat tim lain kesulitan merekrut pemain. Ketika mereka gagal dan melepas pemain, pemain tersebut tidak kesulitan menemukan rumah baru karena jelas bahwa mereka memiliki tingkat tinggi. Kami melihat ini terjadi dengan SunPayus dan Snappi, yang pindah ke HEROIC dan NIP untuk proyek baru yang menjanjikan.
Jika ini terus berlanjut, Falcons akan terus gagal, dan pasar CS akan menjadi lebih kacau. Alih-alih membangun proyek jangka panjang yang stabil, mereka tampak terjebak dalam siklus tak berujung pembelian, kegagalan, dan pembangunan kembali.

Kesimpulan Akhir: Apakah Zonic Dilebih-lebihkan?
Tidak, zonic tidak dilebih-lebihkan. Dia telah membuktikan kehebatannya berkali-kali, tetapi dia butuh waktu. Falcons belum memberinya itu. Mereka terus mengganti susunan pemain terlalu cepat, dan tidak ada tim yang bisa menang dalam kondisi ini.
Masalah sebenarnya adalah manajemen Falcons. Mereka kurang sabar, menghabiskan terlalu banyak, dan mengharapkan kesuksesan instan. Sampai mereka mengubah pendekatan mereka, mereka akan terus membuang uang dan gagal, tidak peduli siapa pelatih mereka.
Pertandingan Teratas Mendatang
Komentar